Perjalanan
Perjuangan, perbekalan, harapan

Mereka berpesan, perjalanan ini butuh perjuangan.
Memang semangat juang sudah ada, bahkan jadi yang utama sebelum memulai semua.
Perjuangan ini harus bisa diselesaikan, karena banyak yang memandang dengan harapan perubahan, tak kalah banyak dengan ungkapan yang menekan.

Perbekalan awalku sebenarnya tak cukup, baru bisa tercukupi setelah kita bersama.
Layaknya bunga yang masih kuncup, baru bisa menebar manfaat setelah mentari menyapanya.
Tak bisa aku berjalan jauh sendiri, tanpa ada yang menemani.
Pun tak ada gunanya kamu membawa perbekalan banyak sendiri, tanpa ada tujuan yang harus diraih.

Puncak adalah harapan, bukan sebuah patokan.
Puncak bukanlah yang utama, berjalan dengan selamat jadi prioritas pertama.
Puncak memang pencapaian, tapi apa jadinya jika kebersamaan yang harus dikorbankan.
Sebuah prinsip yang sudah tertanam, tak peduli seberapa keras mereka mencibir dan merajam.

Perjalananku dan perjalanannya tak seirama.
Perjalananku ‘sepertinya’ terhenti.
Perjalanannya akan berlanjut untuk menuntaskan misi.
Namun satu hal yang harus digarisbawahi.
‘sepertinya’ tidak seperti kenyataannya.

Selamat melanjutkan perjalanan!
Jika ada lelah menghalangi langkah, kamu harus tau bahwa mengawalinya tidaklah mudah.
Setidaknya dibutuhkan perjuangan, perbekalan, dan harapan.