Tulisan ini sedikit menguraikan penjelasan yang menumpuk di kepala saya setelah di kelas tadi ditanya oleh Lecturer.

Lecturer : “Coba kamu, bekerja itu anugerah, apa maksudnya?”
Saya : “Sepemahaman saya Pak, anugerah dari bekerja adalah ibadah. Kita bersyukur bisa bekerja sebagai salah satu ibadah yang bisa kita kerjakan.”

Saya tidak punya kesempatan banyak untuk merangkai kata waktu menjawab, makanya saya ingin nulis disini aja biar tercurahkan semua isi hati ini :)


Kerja, ibadah, dan anugerah. Ketiga kata ini bisa terhubung dan bisa saling menjelaskan.

Kerja = Ibadah

Pertama, bekerja adalah ibadah. Tentu kita memahami bahwa bekerja adalah bentuk ikhtiar kita untuk menjemput nikmat yang disediakan oleh-Nya di dunia. Sebenarnya sudah disediakan, tinggal kita mau usaha atau tidak untuk mendapatkannya. Apapun pekerjaan kita sekarang atau nanti, asalkan memiliki manfaat dan tidak merugikan orang lain, bisa terhitung sebagai ibadah. Bahkan untuk kepala keluarga malah wajib bekerja dan memberikan nafkah untuk keluarganya. Sedikit mengutip salah satu hadits, hadits ke-67 dari kitab Quthuful Falihin.

Rasulullah SAW bersabda : “Satu dinar yang kau belanjakan di jalan Allah SWT, satu dinar yang engkau keluarkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada seorang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya dari semua nafkah tsb adalah satu dinar yg kau nafkahkan untuk keluargamu” (HR. Muslim)

Tapi itukan untuk yang sudah berkeluarga, sedangkan saya kan belum, masih dalam tahap procurement (wkwk).
Kalau gitu bentuk ibadahnya bisa ke bapak, ibu, dan saudara-saudara kita. Gak harus berkeluarga dulu baru kerja terhitung ibadah loh ya.

Ibadah = Anugerah

Kedua, ibadah adalah anugerah. Untuk yang ini kita bahas pelan-pelan karena perlu hati dan pikiran yang terbuka untuk bisa mengerti.

Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada penciptanya, dari penjelasan ini kita sebagai hamba yang harus dengan kesadaran sendiri mengeluarkan usaha untuk beribadah.

Anugerah adalah bentuk pemberian dari pencipta kepada hambanya, dari penjelasan ini kita pasti bisa membayangkan bahwa anugerah itu seperti rezeki, jodoh, dan yang nikmat-nikmat lainnya.

Lalu apakah kita pernah menyadari bahwa ketika kita diberikan kesempatan untuk ibadah, itu juga sebagai bentuk anugerah dari Sang Pencipta?

Agar apa?
Agar kita bisa mendekatkan diri pada-Nya.

Mengapa kita dianugerahi nikmat ibadah?
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” - kalimat ini tiap hari kita ucapkan, dan makna disitu sangat jelas bahwa kasih sayang Allah SWT gak terbatas, kepada siapapun, kapanpun, dimanapun, tak pandang amal ibadah kita banyak atau sedikit.

Lalu apa maksudnya ibadah adalah anugerah?
Kita beribadah, kita bisa dekat dengan-Nya. Kalau kita dekat dengan-Nya, InsyaAllah jalan hidup tertata rapih. Jalan hidup rapih, yang namanya jodoh, rezeki, dan nikmat-nikmat lainnya itu udah terjamin. Dan yang utama, kalau kita bisa ibadah, urusan dunia dan akhirat InsyaAllah beres.

Oleh karena itu ketika nanti adzan berkumandang dan kita akan melaksanakan sholat, bersyukur dulu. Syukur masih bisa dikasih kesempatan mendekatkan diri kepada-Nya, karena gak semua orang dianugerahi nikmat ibadah loh. Buktinya (mohon maaf) mungkin ada beberapa orang di sekitar kita (atau bahkan kita sendiri) yang dengan sadar atau tidak melalaikan kewajiban 5 waktu.

Sedikit mengutip mutiara hikmah dari Syekh Ibnu ‘Atha’illah Al-Iskandary yang termaktub dalam kitab Al-Hikam.

Hikmah ke-8 :
Apabila Allah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal-Nya, maka jangan hiraukan soal amalmu yang masih sedikit. Sebab Allah tidak membukakannya, melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu. Tidakkah kau ketahui bahwa mengenal-Nya itu semata-mata pemberian-Nya kepadamu, sedangkan amal perbuatanmu adalah hadiah darimu untuk-Nya, maka dimanakah letak perbandingannya antara hadiahmu dengan pemberian Allah kepadamu.

Kerja = Ibadah = Anugerah

Bekerja adalah ibadah, ibadah adalah anugerah.
Alhamdu? Lillah :)


Kalau ada yang mau didiskusikan, monggo.
Sebagai pengingat untuk saya sendiri.
Wallahu a’lam bish-showwaab.